Tanda sehatnya hati manusia adalah apapila merasa pasti dan positif
tentang kebenaran suatu fakta dan kekeliruan suatu dusta, dan ia dalam
keadaan mengetahuai dan yakin.sedangkan tanda penyakit hati sehubungan
dengan pemahaman kebenaran dan kepalsuan terdapatlah kecemasan dan
keraguan tentang kebenaran suatu fakta dan penolakan suatu kepalsuan.
Sesunguhnya
hati yang kosong dari pengetahuan akan kebenaran dan cahaya ilmu dan
kepecayaan tak pantas di sebut hati manusia. Hati semacam itu dimiliki
oleh orang yang tidak mengenal kehidupan yang suci, dan kehidupannya
rendah bagaikan seekor hewan. Keraguan mirip
dengan kebutaan. Orang buta senatiasa ragu akan hal yang ada
disekelilingnya karena ia tidak akan bisa melihat. Jika suatu terbukti
benar karena hikmah ,kesadaran, dan argumen rasional, tetapi orang itu
tetep ragu, maka tentulah mata hatinya telah buta. Ia jauh dari anugrah
kemampuan untuk merenung. Akal dan syariat, serta timgginya tagung
jawab, mewajibkabkan kita semua untuk berusaha sembuh dari penyakit
hati.
Keraguan adalah penyakit yang serius yang harus kita hindari.
Al Qur'an menyatkan :
“Dan
adapun orang – orang yang didalam hati mereka da penyakit hati maka (
tanda- tanda Allah )menambah kekekotoran pada kotoran ( penyakit ragu )
mereka, dan mereka mati dalam kekafiran. (Qs At - Taubah : 125 )”
Padahal
bagi orang yang beriman, tanda - tanda ayat tersebut meningkatkan
cahaya pengetahuan akan Tuhan kedalam kesadaran yang kuat dan sehat,
juga menambah wawasan dan tingkat perenungan. Ayat ini menunjukan bahwa
kebahagian tercurah kehati semacam itu, yang semakin menambah kemampuan
pikiran dan pemahaman.
Ketika menjelaskan ayat diatas,
Imam Ja'far Shodiq as berkata : “Makna rijsam' ( kekotoran ) dalam ayat
ini adalah keraguan. Jadi, satu keraguan ditambah ke keraguan mereka”.
Sebagian
Muslim tidak memiliki iman yang tulus dan keyakinan yang teguh kepada
Allah, Rasul, dan Akhirat. Mereka berada dalam kondisi ragu. Mereka
menganut islam dengan tujuan meperoleh keuntungan duniawi. Jika mereka
medapat karunia dalam bentuk kekayaan, keamanan, dan keinginan
materealitisnya terpenuhi, maka kepercayaannya akan teguh. Tetapi
sebaliknya jika mendapatkan kesulitan, kemiskinan, penyakit dan
kesengsaraan lain yang menimpanya. Ia akan meninggalkan agama dan
berbalik ke kafiran. Mereka juga terjebak dalam kerendahan dan penjara
dunia serta patut mendapatkan hukuman di akhirat. Sesungguhnya mereka
menderita kerugian di dunia.
Orang orang seperti itu tak
ubahnya seperti tentara dibelakang barisan. Ketika telah tiba waktunya
untuk mengambil rampasan perang ,ia maju dibarisan paling depan dan
ketika resiko kalah terlihat dialah orang pertama yang kluar dari medan
pertempuran. Pernyataan beriman mereka pun sebatas lisan semementara
hati mereka jauh dari beriman atau keyakinan. Dari ayat diatas jelaslah
orang yang ragu ragu ( tentang agam mereka ) sesungguhnya akan merasakan
kerugian didunia sebagaimana juga diakhirat . Bahkan sesungguhnya
keraguan adalah tanda tidak bersihnya hati. Seharusnyalah setiap orang
muslim menjaga hatinya untuk suci dari kotoran itu dan menghiasi dengan
cahaya tauhid. Dan mudah – mudahan kita termasuk hamba didalamya...amin
0 comments:
Post a Comment