Menjadi orang tua (Ibu/Bapak/Guru) yang sholeh. Sehingga pantas dicontoh anak anak tanpa perlu banyak bicara.
Banyak kenyataan di
masyarakat, seorang anak disuruh memakai jilbab, tetapi sang ibu tidak
memakainya. Seorang anak disuruh sholat oleh bapaknya, tetapi bapaknya
tidak sholat. Ada bapak melarang anaknya merokok tetapi, si bapak &
si guru tersebut perokok berat.
Bagaimana mungkin si
anak akan mendengarkan perintah orangtua karena taat dan hormat.
Apabila orang tua tersebut tidak melakukan apa yang diperintahkannya.
Kalaupun ada anak yang taat,hampir bisa dipastikan hanya karena takut
atau dipaksa orang tua.
Padahal, memerintah
anak itu lebih mudah dengan tindakan daripada dengan kata kata. Apalagi
kalau anak masih balita, mudah sekali meniru. Cobalah kita sholat di depan anak,maka anak akan OTOMATIS mengikuti kita.
menjadi Orang tua yang adil dalam BERsikap dan harta
Masih banyak orang
tua yang berbuat tidak adil kepada anak anaknya. Karena menjadi orangtua
itu tidak ada sekolahnya. Tidak ada Lembaga Pendidikan/Kursus Menjadi
Ibu/Bapak.
Oleh karena Itu, marilah kita Rajin Mengadiri majlis Taklim menuntut Ilmu bagaimana menjadi orangtua yang adil dan benar.
Banyak orangtua yang kurang ilmu, sehingga sering salah dalam mengambil tindakan dan keputusan terhadap anak.
Kisah 1 (Beli Motor Secara Diam Diam)
Ibu Nancy (nama
samaran) mungkin bisa disebut ibu yang tidak adil dan bahasa kasarnya
ialah durhaka pada anak. Ibu Nancy mempunyai anak sulung yang bernama
Jose (nama samaran),
Jose
kuliah hanya sampai D3 karena harus mengalah pada adiknya Albert (juga
nama samaran) yang berpenampilan lebih tampan, kulit putih, lebih tinggi
dan gagah yang memberi peluang kuliah sampai S1. sedangkan jose hanya
dikuliahkan sampai D3.
Walau bagaimanapun
keadaan anak-anaknya, tidak seharusnya ibu Nancy bertindak tidak adil
dalam bidang pendidikan, harta dan sikap. Hanya karena faktor fisik yang
sudah ditaqdirkan Allah SWT. Padahal “Allah SWT tidak memandang rupamu (fisik) tetapi Taqwa”
Ada lagi ketidak
adilan Di bidang harta, Ibu Nancy secara sembunyi sembunyi membelikan
sepeda motor kepada Albert yang masih kuliah, malah dibantu biaya
menikah, melangkahi abangnya Jose yang belum menikah,
Sebaliknya Ibu nancy
menolak permintaan uang muka Sepeda Motor yang sangat dibutuhkankan
Jose dalam pekerjaannya sebagai marketing, yang baru diterima bekerja
tidak tetap. Untungnya Jose bersikap sabar menghadapi kenyataan memiliki
ibu yang tidak adil dalam membagi harta dan kasih sayang. Walaupun Jose
terlihat stress. Kerjaan Belum Tetap, tetapi melihat Adiknya belum
kerja tetap juga dibantu dibelikan motor dan bahkan dibantu biaya
menikah secara sembunyi-sembunyi dan tanpa izin.
Hal tersebut jelas, sebagai contoh orangtua yang tidak adil dan seenaknya saja menyakiti perasaan anak-anaknya sendiri dengan sikap & tindakan yang tidak adil.
Kisah ke-2: (Menghalangi Jodoh Salah Satu Anak)
Ada seorang anak laki-laki bernama Indro (nama samaran) yang ingin segera menikah karena menghindari zina dan dorongan
seksual yang sangat tinggi akibat sudah ketemu jodoh/sdh ada
pacar/calon istri. Masalahnya indro sangat minder bila mendekati lawan
jenis, sehingga su;it mendapatkan Jodoh. Sampai akhirnya Allah SWT
mempertemukan Indro dengan calon Istri yang cantik kulitnya putih,
suaranya merdu, senyumnya manis, Cerdas, dan Soleha. Sayang seribu
sayang Indro mendapat Masalah dari orang tuanya yang sangat dipatuhinya.
Orangtuanya
seenaknya saja menghalangi pernikahan bukan karena alasan agama. Tetapi
hanya karena alasan kebencian kepada calon besannya. Bukan karena si
calon kurang soleha. Hanya faktor ketidaksukaan calon besan.
Kalau memang tidak
setuju dan menghalangi pernikahan, seharusnya orang tua memberi jalan
keluar yang bijaksana, dengan mencarikan solusi wanita pengganti yang
mirip bahkan yang lebih baik kadar kesolehannya atau kecantikannya.
Bukannya hanya sekedar memisahkan dan menghalangi pernikahan, tanpa
memberikan sollusi atau jalan keluarnya,
Si anak didiamkan
sendiri dengan masalah yang diluar pengalaman jangkauannya. Masih untung
anaknya bisa bersabar, tidak sampai berzina. Kalau sampai berzina,
orangtua semacam itu pastilah ikut terkena dosanya, karena menjadi
penyebab perzinaan.
Kalau anak-anak
menjadi stress, maka yang ikut menderita juga orang tua, sang anak tidak
bisa konsentrasi bekerja, tidak ada ghirah, linglung berganti-ganti
pekerjaan, Akibatnya rejeki anak dalam bentuk uang menjadi lebih sedikit dan kurang berkah.
Padahal banyak orang tua yang ingin anaknya memberi uang di hari tua dan juga ingin perhatian.
Bagaimana mungkin
anak yang stress bisa menghasilkan uang lebih banyak untuk orang tuanya.
Memperhatikan dirinya sendiri saja jadi berkurang, apalagi
memperhatikan orangtuanya dalam masalah uang?
Maka dari itu agar kita bisa menjadi orang tua yang adil, kita harus terus belajar Islam lewat majlis taklim. Dan jangan lagi menggunakan ilmu dari tradisi dan adat lama, yang tidak sejalan dengan jalan Islam.
1 comments:
Post a Comment